Motor starter yang bermasalah kerap menyulitkan kita dikala situasi penting. Untuk mengatasi motor starter bermasalah memang diperlukan tenaga ahli seperti mekanik yang memang sudah paham tentang bagaimana cara memeriksa motor starter yang baik dan benar.
Namun, jika Anda penasaran tentang bagaimana melakukan pemeriksaan motor starter dan apa saja item pemeriksaan yang dilakukan, berikut akan kami jelaskan bagaimana cara melakukan pemeriksaan motor starter.
Adapun Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan motor starter adalah
Setelah alat-alat siap, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menguji / mengetes kondisi awal saat motor starter bekerja. Ya, sebelum dilakukan pembongkaran pada motor starter, sebaiknya lakukan pengetesan awal pada motor starter. Adapun pengetesannya adalah.
Pull in Coil Test ini berfungsi untuk mengetahui apakah kumparan untuk Pull in Coil di dalam magnetic switch ini masih bisa menarik plunger ke dalam magnetic switch atau tidak. Ketika plunger tertarik kedalam, maka Pinion Gear akan bergerak kearah luar mendekati ring gear.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Jika pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi kumparan pull in coil (kumparan penarik) masih dalam keadaan baik.
Ketika kita melakukan Pull In Coil Test, kita juga bisa sekaligus melakukan pemeriksaan Pinion Gap stater motor. Pinion gap ini berfungsi untuk mencegah kerusakan Pinion Gear saat terjadi kontak dengan ring gear. Ukuran pinion gap stater motor ini berbeda-beda tergantung tipe motor starter dan jenis mobilnya.
Namun dari beberapa literatur yang Ombro dapatkan, Standar ukuran pinion gap starter motor ini berkisar diantara 0,05 mm hingga 0,2 mm. Kurang dari 0,05mm pinion gear bisa macet, jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear bisa cepat aus dan rusak.
Untuk mengukurnya, cukup gunakan thickness gauge/ filler gauge yang dipasangkan pada celah pinion gap tersebut. Berikut gambar posisi pinion gap starter motor
Perhatikan pada gambar rangkaian pengetesan Hold In Coil dibawah berikut
Hold In Coil Test ini berguna untuk memeriksa kondisi kumparan Hold in coil. Jika pinion gear tetap berada diluar dan tidak kembali masuk, maka Hold In coil dalam keadaan baik.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Saat Hold In Coil aktif dan bekerja, maka pinion gear harus tetap pada posisi keluar.
Pemeriksaannya masih melanjutkan dari langkah sebelumnya. Setelah Anda melepas kabel aki dari Terminal C untuk Hold In coil Test, langkah selanjutnya adalah melepaskan kabel aki yang menempel pada Ground / massa motor starter. Perhatikan pada gambar dibawah.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Sesaat setelah kabel aki dilepas dari body motor starter, maka pinion gear harus langsung bergerak masuk kedalam starter motor menuju ke posisi awal.
Saat di test sesuai rangkaian gambar diatas, maka pinion gear akan bergerak maju dan motor starter segera berputar kencang.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.
Baca juga :
Setelah melakukan pengetesan motor starter, maka kita bisa mengetahui kondisi awal motor starter dan bagian-bagian mana saja yang mengalami masalah. Langkah selanjutnya adalah melakukan pembongkaran pada motor starter untuk pemeriksaan komponen motor starter yang lebih teliti lagi.
Lakukan pembongkaran motor starter sesuai urutan pembongkaran dan tetap berhati-hati agar komponen didalamnya tidak rusak atau hilang terpental.
Berikut urutan pembongkaran motor starter
Setelah pembongkaran motor starter dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan pada masing-masing komponen. Berikut Pemeriksaan motor starter yang dilakukan
a. Pemeriksaan hubungan antara tiap-tiap segmen pada komutator
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan tiap-tiap segmen pada komutator yang ada di ujung Armature. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Hasil pengukuran bagus jika tiap-tiap segmen yang diukur ada hubungan
b. Pemeriksaan hubungan antara segmen komutator dengan Ground (bodi Armature)
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara segmen dengan gound bodi armature. Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika diantara segmen dan bodi ground tidak ada hubungan
c. Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen pada komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur kedalam alur (undercut) setiap segmen pada komutator. Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika kedalam alur memiliki tinggi lebih dari 0,2mm (normal 0,6mm)
d. Pemeriksaan Run Out Komutator
Gunakan dial gauge dan v-block untuk mengukur Run Out yang ada pada komutator. perhatikan pada gambar dibawah
Jika pengukuran Run Out pada komutator kurang dari 0,1mm maka kondisi komutator dianggap baik.
e. Pemeriksaan Diameter Komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur Outer Diameter dari komutator secara keseluruhan. Perhatikan pada gambar pemeriksaan diameter komutator dibawah ini
*nilai pengukuran tergantung dari model motor starter yang digunakan. Kondisi dianggap baik jika diameter komutator tidak berkurang lebih dari 1mm.
Sedangkan untuk Field Coil (kumparan medan), maka kita perlu melakukan pengukuran terhadap kondisi hubungan antar kabelnya. Berikut pengukuran untuk Field Coil
a. Pemeriksaan hubungan antar Brush
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil, perhatikan pada gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan ada hubungan
b. Pemeriksaan Hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke, perhatikan pada gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan tidak ada hubungan antara brush dengan Yoke
a. Pemeriksaan Hubungan Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-)
Gunakan Ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-), perhatikan gambar
Kondisi baik jika diantara kedua brush holder tidak ada hubungan (no connectivity)
b. Pemeriksaan Panjang Brush
Gunakan jangka sorong untuk melakukan pemeriksaan panjang brush, ukurlah pada bagian brush holder dan pada bagian field coil. Perhatikan pada gambar pengukuran brush dibawah ini
Panjang normal yang umum sekitar 14mm dan minimal 8mm.
Overrunning clutch dalam kondisi baik jika pinion gear diputar searah jarum jam dia dapat berputar, sedangkan jika diputar kebalikannya, gear pinion akan terkunci.
Nah demikianlah beberapa item dan komponen pemeriksaan motor starter yang dilakukan oleh para mekanik umumnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk sobat ombro semua. Terima kasih..
Disclaimer
Perlu diperhatikan bahwa segala resiko yang muncul akibat pembongkaran dan pemasangan motor starter diatas ditanggung sendiri. Baca lebih lanjut tentang disclaimer pada blog ini.
Namun, jika Anda penasaran tentang bagaimana melakukan pemeriksaan motor starter dan apa saja item pemeriksaan yang dilakukan, berikut akan kami jelaskan bagaimana cara melakukan pemeriksaan motor starter.
I. Alat-alat pemeriksaan motor starter
Adapun Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan motor starter adalah
- Aki mobil untuk pengetesan motor starter
- Beberapa Kabel jumper
- Satu set Kunci pas dan kunci ring
- Avometer (digital atau analog)
- Dial Gauge dan V-block ( alat untuk mengukur run-out)
- Jangka sorong
- Thickness Gauge / Filler Gauge (alat untuk mengukur celah /gap)
- Dan beberapa alat lain yang diperlukan
II. Pengetesan dan pengujian Motor Starter
Setelah alat-alat siap, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menguji / mengetes kondisi awal saat motor starter bekerja. Ya, sebelum dilakukan pembongkaran pada motor starter, sebaiknya lakukan pengetesan awal pada motor starter. Adapun pengetesannya adalah.
1. Pull In Coil Test
Buka mur pengunci dan lepaskan kabel yang menempel pada Terminal C. Lalu bagian negatif baterai dihubungkan dengan body motor starter dan terminal C. Untuk positif baterai dihubungkan ke Terminal 50. Perhatikan rangkaian kabelnya seperti pada gambar dibawah berikutPull in Coil Test ini berfungsi untuk mengetahui apakah kumparan untuk Pull in Coil di dalam magnetic switch ini masih bisa menarik plunger ke dalam magnetic switch atau tidak. Ketika plunger tertarik kedalam, maka Pinion Gear akan bergerak kearah luar mendekati ring gear.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Jika pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi kumparan pull in coil (kumparan penarik) masih dalam keadaan baik.
Catatan : Setiap pengetesan dibawah ini lebih baik dilakukan kurang dari sepuluh (10) detik untuk menghindari kerusakan komponen elektrik pada motor starter.
Ketika kita melakukan Pull In Coil Test, kita juga bisa sekaligus melakukan pemeriksaan Pinion Gap stater motor. Pinion gap ini berfungsi untuk mencegah kerusakan Pinion Gear saat terjadi kontak dengan ring gear. Ukuran pinion gap stater motor ini berbeda-beda tergantung tipe motor starter dan jenis mobilnya.
Namun dari beberapa literatur yang Ombro dapatkan, Standar ukuran pinion gap starter motor ini berkisar diantara 0,05 mm hingga 0,2 mm. Kurang dari 0,05mm pinion gear bisa macet, jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear bisa cepat aus dan rusak.
Untuk mengukurnya, cukup gunakan thickness gauge/ filler gauge yang dipasangkan pada celah pinion gap tersebut. Berikut gambar posisi pinion gap starter motor
2. Hold In Coil Test
Pengetesan Hold in Coil Test ini merupakan langkah lanjutan setelah pengetesan Pull In Coil. Jadi, setelah pinion gear bergerak kearah luar / maju segera lepaskan kabel dari negatif baterai yang menuju ke terminal C. Saat kabel dilepas maka pinion harus tetap keluar.Perhatikan pada gambar rangkaian pengetesan Hold In Coil dibawah berikut
Hold In Coil Test ini berguna untuk memeriksa kondisi kumparan Hold in coil. Jika pinion gear tetap berada diluar dan tidak kembali masuk, maka Hold In coil dalam keadaan baik.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Saat Hold In Coil aktif dan bekerja, maka pinion gear harus tetap pada posisi keluar.
3. Plunger Return Test
Plunger Return Test adalah test yang dilakukan untuk memeriksa apakah plunger di dalam magnetic switch bisa bergerak bebas dan bisa kembali ke posisinya yang semula akibat dorongan dari pegas di dalam magnetic switch.Pemeriksaannya masih melanjutkan dari langkah sebelumnya. Setelah Anda melepas kabel aki dari Terminal C untuk Hold In coil Test, langkah selanjutnya adalah melepaskan kabel aki yang menempel pada Ground / massa motor starter. Perhatikan pada gambar dibawah.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Sesaat setelah kabel aki dilepas dari body motor starter, maka pinion gear harus langsung bergerak masuk kedalam starter motor menuju ke posisi awal.
4. Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
Langkah pertama untuk pengetesan motor starter tanpa beban yaitu, hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter. Berikutnya, hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke terminal 30. Kemudian hubungkan juga kabel dari terminal 30 ke terminal 50. Perhatikan pada gambar rangkaian dibawah untuk pengetesan motor starter tanpa beban.Saat di test sesuai rangkaian gambar diatas, maka pinion gear akan bergerak maju dan motor starter segera berputar kencang.
Hasil setelah pemeriksaan ;
Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.
Baca juga :
III. Pembongkaran Motor Starter
Setelah melakukan pengetesan motor starter, maka kita bisa mengetahui kondisi awal motor starter dan bagian-bagian mana saja yang mengalami masalah. Langkah selanjutnya adalah melakukan pembongkaran pada motor starter untuk pemeriksaan komponen motor starter yang lebih teliti lagi.
Lakukan pembongkaran motor starter sesuai urutan pembongkaran dan tetap berhati-hati agar komponen didalamnya tidak rusak atau hilang terpental.
Berikut urutan pembongkaran motor starter
- Buka mur pengikat kabel pada Terminal C
- Buka dan lepaskan kedua baut pengikat magnetic Switch
- Tarik perlahan Magnetic switch untuk melepasnya dari bodi motor starter
- Lepaskan Plunger dari Drive lever
- Buka dan lepaskan dua buah baut pengikat Brush Holder (baut pendek)
- Buka dan lepaskan dua buah Through Bolt (baut panjang) pengikat komponen motor starter
- Lepas perlahan Brush Holder dari Armature
- Lepaskan Yoke dan Field coil dari Armature
- Lepaskan Armature
- Lepaskan Drive Lever
- Lepaskan Stop Ring
- Lepaskan Overruning Clutch
Catatan : Untuk pemasangan kembali, lakukan dengan urutan terbalik dari cara pembongkaran.
IV. Pemeriksaan Komponen Motor Starter
Setelah pembongkaran motor starter dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan pada masing-masing komponen. Berikut Pemeriksaan motor starter yang dilakukan
1. Pemeriksaan pada komponen Armature
Komponen pemeriksaan motor starter yang pertama adalah pemeriksaan Armature, adapun pemeriksaan Armature ini meliputi :a. Pemeriksaan hubungan antara tiap-tiap segmen pada komutator
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan tiap-tiap segmen pada komutator yang ada di ujung Armature. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
Hasil pengukuran bagus jika tiap-tiap segmen yang diukur ada hubungan
b. Pemeriksaan hubungan antara segmen komutator dengan Ground (bodi Armature)
Gunakan ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara segmen dengan gound bodi armature. Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika diantara segmen dan bodi ground tidak ada hubungan
c. Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen pada komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur kedalam alur (undercut) setiap segmen pada komutator. Perhatikan gambar dibawah
Hasil pengukuran bagus jika kedalam alur memiliki tinggi lebih dari 0,2mm (normal 0,6mm)
d. Pemeriksaan Run Out Komutator
Gunakan dial gauge dan v-block untuk mengukur Run Out yang ada pada komutator. perhatikan pada gambar dibawah
Jika pengukuran Run Out pada komutator kurang dari 0,1mm maka kondisi komutator dianggap baik.
e. Pemeriksaan Diameter Komutator
Gunakan jangka sorong untuk mengukur Outer Diameter dari komutator secara keseluruhan. Perhatikan pada gambar pemeriksaan diameter komutator dibawah ini
*nilai pengukuran tergantung dari model motor starter yang digunakan. Kondisi dianggap baik jika diameter komutator tidak berkurang lebih dari 1mm.
2. Pemeriksaan Yoke, Pole Core dan Field Coil
Komponen pemeriksaan berikutnya adalah Yoke, Pole Core dan Field Coil. Khusus untuk Yoke dan Pole Core pemeriksaa dilakukan dengan melihat fisik dari komponen tersebut secara langsung jika tidak ada bentuk cacat seperti pecah, retak ataupun terbakar berati kondisi baik.Sedangkan untuk Field Coil (kumparan medan), maka kita perlu melakukan pengukuran terhadap kondisi hubungan antar kabelnya. Berikut pengukuran untuk Field Coil
a. Pemeriksaan hubungan antar Brush
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil, perhatikan pada gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan ada hubungan
b. Pemeriksaan Hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke
Gunakan ohmmeter untuk mengukur hubungan antar brush pada Field Coil dengan ground Yoke, perhatikan pada gambar dibawah
Field Coil baik jika hasil pengukuran menandakan tidak ada hubungan antara brush dengan Yoke
3. Pemeriksaan Brush dan Brush Holder
Komponen pemeriksaan motor starter berikutnya adalah Brush dan Brush Holder. Berikut pemeriksaan untuk brush dan brush holdera. Pemeriksaan Hubungan Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-)
Gunakan Ohmmeter untuk memeriksa hubungan antara Brush Holder (+) dengan Brush Holder (-), perhatikan gambar
Kondisi baik jika diantara kedua brush holder tidak ada hubungan (no connectivity)
b. Pemeriksaan Panjang Brush
Gunakan jangka sorong untuk melakukan pemeriksaan panjang brush, ukurlah pada bagian brush holder dan pada bagian field coil. Perhatikan pada gambar pengukuran brush dibawah ini
Panjang normal yang umum sekitar 14mm dan minimal 8mm.
4. Pemeriksaan Overruning clutch
Komponen berikutnya yang masuk kedalam pemeriksaan motor starter adalah pemeriksaan kondisi Overrunning clutch. Perhatikan pada gambar dibawah berikutOverrunning clutch dalam kondisi baik jika pinion gear diputar searah jarum jam dia dapat berputar, sedangkan jika diputar kebalikannya, gear pinion akan terkunci.
Nah demikianlah beberapa item dan komponen pemeriksaan motor starter yang dilakukan oleh para mekanik umumnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk sobat ombro semua. Terima kasih..
Disclaimer
Perlu diperhatikan bahwa segala resiko yang muncul akibat pembongkaran dan pemasangan motor starter diatas ditanggung sendiri. Baca lebih lanjut tentang disclaimer pada blog ini.